Pengembangan Softskill Membentuk Generasi Muda Berkarakter Entrepreneur Di Sekolah Menengah Atas Di Kota Padang
Abstract
Generasi muda yang baik akan menghasilkan bangsa yang baik pula. Perkembangan zaman yang sudah semakin maju akan mempengaruhi kehidupan penerus generasi. Mencermati berbagai perubahan yang dibawa oleh revolusi industry 4.0 menuju era society 5.0 serta tuntutan kemajuan abad 21 dapat diidentifikasi bahwa untuk menghadapinya setidaknya diperlukan kecakapan yang berhubungan dengan fleksibilitas dan inisiatif adaptif serta kecakapan diri secara social dalam interaksi serta bertanggungjawab (Trilling& Fadel, 2009). Ini menjelaskan untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di abad 21, maka hard skill atau pengetahuan melalui core subject dalam kurikulum saja tidaklah cukup, tetapi harus dilengkapi dengan berbagai kemampuan yang dapat mengaktualisasikan dan mengorganisir berbagai hard skill pada masing-masing individu dalam suatu keteraturan sistematik pada pencapaian suatu tujuan seperti kemampuan kreatif, berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan berkarakter kuat serta manajemen waktu. Kemampuan inilah yang disebut dengan soft skill.
Memberikan generasi Z atau I-Generation tantangan tentunya tidak semudah yang dibayangkan, banyak tantangan yang harus dilalui oleh para generasi ini untuk membentuk karakter mereka agar memiliki jiwa fleksibel yang bisa mmeberikan berbagai pemikiran untuk mengwujudkan cita-cita negara. Peran pemuda yang sentral dalam pembangunan nasional apalagi menjelang puncak bonus demografi tahun 2030, pemuda yang jumlahnya mencapai 64,19 juta jiwa bisa sangat menentukan keberlanjutan pembangunan ekonomi bangsa.
Hasil dari Pengabdian Kepada Masyarakat adalah, berdasarkan identifikasi terhadap kurikulum yang ada sekarang ini, penting sekali para siswa untuk mendapatkan pelatihan dan Pendidikan yang lebih mendalam terhadap pengembangan soft skill dan hard skill untuk pembentukan karakter entrepreneur bagi generasi muda.
References
Brolin, D.E 1989. Life Centered Education A Competency Based Approach.Reston VA. The Council for Exeptional Ch
Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education). (Buku I). Tim Broad Based Education. Jakarta: Depdiknas.
Indrajati Sidi 2002. Konsep Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill) Melalui Pendidikan Berbasis Luas (Broad-Based Education-BBE). Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
Stephen P. Robbins, Timothy A Judge,2015, Organizatin Behavior, 16th, ed,Pearson Educatin
Copyright (c) 2024 Rita Srihasnita Rosali Caniago, Heni Sulistyaningsih, Dian Hirma, Maivalinda Maivalinda, Tiara Turay
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under an Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) that allows others to share — copy and redistribute the material in any medium or format and adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.