Analisis Kualitas Kehidupan Kerja Dan Upah Tenaga Kerja Di Daerah Rawan Gempa Dan Tsunami
Abstract
The research was conducted in Padang, a city prone to natural disasters like earthquakes and tsunamis. A major earthquake in 2009 and the risk of a tsunami emphasized the ongoing disaster threat. The study examines labor conditions related to quality of work life (QWL) and wages, focusing on how QWL is affected by disasters like earthquakes and the environment, particularly for coastal workers. Factors considered include social support, work nature, age, and workplace location (altitude and proximity to the beach). The research focused on 384 employees in Padang across various job categories, selected through Probability Sampling and Area Sampling based on BNPB evacuation maps. Quantitative methods 3SLS and STATA software were used for analysis, revealing that QWL in earthquake and tsunami-prone areas is influenced by location, worker age, and social support, while wages are affected by location and job characteristics. The study indicates that the work environment impacts safety perceptions, which in turn affect QWL. Workers prefer locations farther from the coast, at higher altitudes, and near tsunami shelters or safe zones to enhance their work life quality.
Abstrak
Penelitian ini dilakukan di Padang, kota yang rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami. Terjadinya gempa besar pada tahun 2009 dan ancaman tsunami menyoroti risiko bencana yang tinggi dan berpotensi masih terjadi. Penelitian ini menyelidiki kondisi tenaga kerja mengenai kualitas kehidupan kerja (QWL) dan Upah. Diyakini bahwa QWL dipengaruhi oleh gempa bumi dan lingkungan rawan bencana, terutama bagi pekerja di daerah pesisir, akibatnya mempengaruhi upah. Faktor-faktor seperti dukungan sosial, karakteristik pekerjaan, usia, dan lokasi tempat kerja (ketinggian dan kedekatan dengan pantai) diperhitungkan dalam penelitian ini. Populasi karyawan di Padang menjadi fokus, dengan sampel 384 pekerja di berbagai kategori pekerjaan, dipilih menggunakan teknik Probability Sampling dan Area Sampling berdasarkan peta evakuasi BNPB. Analisis melibatkan metode kuantitatif yang menggunakan sistem persamaan simultan dengan perangkat lunak STATA dan pendekatan estimasi 3SLS. Temuan mengungkapkan bahwa QWL di daerah yang berisiko gempa bumi dan tsunami dipengaruhi oleh lokasi geografis, usia pekerja, dan dukungan sosial, sedangkan upah dipengaruhi oleh lokasi dan karakteristik pekerjaan. Studi ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja berdampak pada perasaan aman, kemudian mempengaruhi QWL. Pekerja cenderung lebih memilih lokasi yang terletak jauh dari garis pantai, di ketinggian yang lebih tinggi atau area aman dari tsunami, sehingga meningkatkan kualitas kehidupan kerja mereka