Pengaruh Konsentrasi Industri dan Biaya Input Terhadap Efisiensi di Industri Produk dari Batu Bara (KBLI 19100)
Abstract
Abstract
The global agreement at the UN COP-26 meeting urges all countries to gradually phase out the use of raw coal. Therefore, coal downstreaming is necessary. The coal product industry (KBLI 19100) in Indonesia will have a growing significance in the times ahead. However, currently, the concentration of the coal product industry is still high due to the limited number of companies in this sector. This study aims to analyze the impact of industry concentration and input costs on efficiency in the coal product industry (KBLI 19100) in Indonesia. The data used are secondary data sourced from the Central Statistics Agency (BPS) from 2010-2021, using a regression model to test the influence of independent variables on industrial efficiency. The results of this study indicate that industry concentration and input costs have a significant negative effect on efficiency. This means that if industry concentration and input costs increase, efficiency will decrease.
Abstrak
Kesepakatan dunia pada rapat PBB COP-26 menghimbau untuk seluruh negara memberhentikan penggunaan batu bara mentah secara bertahap. Oleh karena itu, perlu adanya hilirisasi batu bara. Industri produk dari batu bara (KBLI 19100) di Indonesia akan memiliki peran semakin penting kedepannya. Walaupun untuk saat ini, konsentrasi industri produk dari batu bara masih tinggi akibat sedikitnya jumlah perusahaan industri produk dari batu bara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi industri dan biaya input terhadap efisiensi di industri produk dari batu bara (KBLI 19100) di Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010-2021 dengan menggunakan model regresi untuk menguji pengaruh variabel-variabel independen terhadap efisiensi industri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi industri dan biaya input berpengaruh negatif signifikan terhadap efisiensi. Berarti bahwa apabila konsentrasi industri dan biaya input meningkat, maka efisiensi akan semakin rendah.
References
Adelman, M. A. (1951). The measurement of industrial concentration. The Review of Economics and Statistics, 269–296.
Afin, A. P., & Kiono, B. F. T. (2021). Potensi Energi Batubara serta Pemanfaatan dan Teknologinya di Indonesia Tahun 2020–2050: Gasifikasi Batubara. Jurnal Energi Baru Dan Terbarukan, 2(2), 122–144.
Arifin, Z. (2006). Konsentrasi spasial industri manufaktur berbasis perikanan di jawa timur (Studi Kasus Industri Besar dan Sedang). Jurnal Humanity, 1(2).
Arzia, F. S., & Sentosa, S. U. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi industri Manufaktur di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi Dan Pembangunan, 1(2), 365–374.
BPS. (2022). Ekspor Batu Bara Menurut Negara Tujuan. In Ekspor Impor. https://www.bps.go.id/statictable/2014/09/08/1034/ekspor-batu-bara-menurut-negara-tujuan-utama-2012-2021.html
David Pradana, A. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Industri Rumah Tangga Keripik Tempe di Kabupaten Blora. Economics Development Analysis Journal, 2(2), 120–127. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj
Endri, E., Utama, A. P., Aminudin, A., Effendi, M. S., Santoso, B., & Bahiramsyah, A. (2021). Coal price and profitability: Evidence of coal mining companies in Indonesia. International Journal of Energy Economics and Policy, 11(5), 363–368.
Famelia, S. S., & Maimunah, E. (2022). Konsentrasi Industri Besar Dan Menengah Dalam Kbli 2 Di Provinsi Lampung. BULLET: Jurnal Multidisiplin Ilmu, 1(06), 1235–1245.
Firmansyah, H., Robiani, B., & Mukhlis, M. (2015). Pengaruh konsentrasi industri terhadap efisiensi industri kecap di Indonesia (ISIC 15493). Jurnal Ekonomi Pembangunan, 13(1), 53–59.
Fitri, M., & Zahar, W. (2019). Kebijakan sektor industri pertambangan indonesia dalam revolusi industri 4.0. Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI, 1(1), 833–846.
Huo, H. (2022). Analysis on the Relationship Between Coal Production and Coal Demand in Downstream Industries in Shanxi Province. Frontiers in Management Science, 1(1), 48–58.
Jaya, W. K. (2023). Ekonomi industri. UGM PRESS.
Kernot, C. (2000). The coal industry. Elsevier.
Lestari, E. P., & Isnina, W. S. U. (2017). Analisis kinerja industri manufaktur di Indonesia. Jurnal Riset Ekonomi Dan Manajemen, 17(1), 183–198.
Li, Y., Chiu, Y., & Lin, T.-Y. (2019). Coal production efficiency and land destruction in China’s coal mining industry. Resources Policy, 63, 101449.
Nolan, P., & Huaichuan, R. (2004). Globalisation, transition and development in China: The case of the coal industry. Routledge.
Nurwanty, I. I., Afinnas, M. A. A., Rachmawati, I., Hepasari, A. N., & Fauzi, M. (2022). Coal Business in Indonesia Dilemma of Environmental Sustainability and Economic Development. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 9(3), 245–254.
Ramdhani, D., & Hendrani, A. (2020). Akuntansi Biaya:(Konsep dan Implementasi di Industri Manufaktur). Cv Markumi.
Silaban, J. H. (2020). Analisis Pengaruh Investasi, Biaya Input, Dan Tingkat Upah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Dan Nilai Output Pada Industri Manufaktur Di Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara.
Sunardi, R. A. (1996). Indonesias coal production and the challenges facing the industry in the 21st century. Bulk Solids Handling, 16.
Teguh, M. (2020). Ekonomi Industri.
Yasin, C. M., Yunianto, B., Sugiarti, S., & Hudaya, G. K. (2021). Implementation of Indonesia coal downstream policy in the trend of fossil energy transition. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 882(1), 12083.
Yuniati, S. Y., Susilo, D. S., Meisandha, S. M., Isra’iya, N. I., & Wirayudha, P. W. (2023). Komitmen Pemerintah Indonesia Terhadap United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dalam Mengatasi Perubahan Iklim. Konferensi Nasional Mitra FISIP, 1(1), 42–48.
