PENGARUH PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS PADA RUAS JALAN DENGAN TIPE 2/2 UD (STUDI KASUS JL. JENDRAL SUDIRMAN KOTA BANJARMASIN)

Abstract
Kegiatan yang ditinjau adalah kegiatan pedagang kaki lima di daerah Taman Siring 0 Km Kota Banjarmasin, tepatnya di tepi Jalan Jendral Sudirman dengan panjang jalan yang terpakai oleh kegiatan pedagang kaki lima sepanjang ±140 meter dengan lebar bahu jalan ±1 meter dan lebar badan jalan ±1 meter. Kegiatan pedagang kaki lima cukup berpengaruh terhadap kinerja arus lalu lintas. Akibat adanya kegiatan pedagang kaki lima di Taman Siring berupa meningkatnya kepadatan lalu lintas dan kecepatan sehingga dapat menimbulkan kemacetan. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kegiatan pedagang kaki lima terhadap arus lalu lintas Jalan Jendral Sudirman. Penelitian yang dilakukan adalah survei lapangan untuk mencari data volume dan kecepatan pada ruas jalan. Survei dilakukan pada dua kondisi yaitu kondisi dengan adanya pedagang kaki lima dan kondisi tidak adanya pedagang kaki lima. Gunanya yaitu agar dapat dilihat besar pengaruhnya. Perhitungan yang digunakan yaitu dengan metode konvensional, dan didapatkan hubungan model terbaik dengan menggunakan model Greenshield. Dari hasil perhitungan terjadi sedikit penurunan pada volume maksimum yaitu sebesar 2,41%, pada kecepatan rata-rata terjadi penurunan sebesar 6,64%, dan kepadatan maksimum terjadi kenaikan sebesar 4,53%.
References
Azhari, B. (2017). Pengaruh Pedagang Kaki Lima Terhadap Kinerja Ruas Jalan Aksara. Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan
Direktorat Jenderal Bina Marga (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta: Bina Karya
Gunawan, H., & Purnawan, P. (1998). Hubungan Parameter Kecepatan, Volume dan Kepadatan Lalu Lintas Di Kotamadya Padang. Simposium Forum Studi Transportasi Perguruan Tinggi. 3 Desember 1998.
McShane, W. R., Roess, R. P., and Prassas, E.S. (1990). Traffic Engineering, 1st ed, Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan.
Permana, S., Wicaksono, A., & Djakfar, L. (2016). Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kinerja Jalan, Biaya Operasional Kendaraan Dan Biaya Kemacetan Jalan Gatot Subroto Kota Malang. Jurnal Tata Kota dan Daerah. 8(1). 13-24.
Radam, I. F. (2010). Bahan Ajar: Rekayasa Lalu Lintas, Banjarmasin: Universitas
Lambung Mangkurat Press.
Radam, I. F., Mulyono A. T., & Setiadji B. H. (2015). Influence of Service Factors in The Model of Public Transport Mode: A Banjarmasin-Banjarbaru Route Case Study. International Journal for Traffic and Transport Engineering. Vol 5(2): 111.
Rorong, N., Elisabeth, L., & Waani, J. E. (2015). Analisa Kinerja Simpang Tidak Bersinyal Di Ruas Jalan S. Parman dan Jalan DI. Panjaitan. Jurnal Sipil Statik. 3(11). 747-758.
Saleh, F. S. (2016). Analisis Kinerja Persimpangan Jalan M.H Thamrin Dan Jalan Merdeka. Jurnal Radial. 4(2). 155-162.
Sudjana, M. (1996). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Suryaningsih, O. F., Hermansyah, H., & Kurniati, E. (2020). Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus Jalan Hasanuddin-Jalan Kamboja, Sumbawa Besar). Jurnal INERSIA. 16(1). 74-84
Tamam, M. F., Arief, B., & Rahmah, A. (2016). Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus: Jalan Tegar Beriman – Jalan Raya Bogor). Jurnal Online Mahasiswa Universitas Pakuan. 1(1). 1-10.
Tamin, O. Z. (2008). Perencanaan, Permodelan dan Rekayasa Transportasi. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Copyright (c) 2022 Nisvia Febriany, Iphan Fitrian Radam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.